KOMUNITAS is about MOVEMENT
Menarik mengikuti diskusi mengenai
KOMUNITAS bersama Shafiq Pontoh co-initiator dari komunitas @idberkebun serta
dari co-founder komunitas @ID_AyahASI di Akademi Berbagi sepekan yang
lalu, dengan adanya banyak KOMUNITAS-KOMUNITAS yang hadir di negri ini menjadi
perhatian tersendiri bagi kita semua dan apa perlunya mengikuti Komunitas ini.
Dalam sessi tersebut Mas Shafiq Pontoh menyatakan KOMUNITAS is not About U but
is About Movement !
Betul banget…kalau kita lihat dan
amati KOMUNITAS yang hadir di tengah-tengah negri nan cantik serta kita cintai
ini KOMUNITAS yangsangat diminati adalah adalah KOMUNITAS gerakan MOVEMENT atau
pemberdayaan. Sayapun pernah mencoba diskusi dengan Bang Roni Yuzirman
bagaimana membuat dan memaintence komunitas TDA yang telah beliau buat, saya
sungguh tertegun ketika Beliau mengatakan Komunitas itu ibarat pasir, pasir itu
jika semakin erat kita genggam makin sedikit pasir itu di tangan kita, tapi
sebaliknya tidak perlu kita genggam erat-erat pasir itu tetap akan bertahan di
tangan kita, sungguh filososfi yang luar biasa dari seorang pendiri TDA yang
sangat sederhana dan low profile ini.
Kembali ke diskusi di Akademi
Berbagi , ada peserta yang bertanya kepada Mas Shafiq bagaimana dengan badan
hukum sebuah KOMUNITAS ? Memang banyak komunitas yang mempunyai
formalisasi, hanya saja seperti yang disampaikan Mas Shafiq diatas bahwa
KOMUNITAS is about MOVEMENT, jadi bisa dipahami kalo ada beberapa komunitas
yang sudah merasa nyaman tanpa perlu ada formalisasi segala, karena yang mereka
butuhkan adalah bentuk gerakanya yang dirasa bermanfaat dan berguna bagi
anggotanya. Dan anehnya dan mungkin ajaibnya juga justru komunitas yang
(awalnya banyak) tidak terformasliassai dan tidak didukung oleh aparat
Birokrasi justru merekalah yang eksis, tentu saja karena GERAKAN mereka
terasa manfaatnya.
Dan di era SOSIAL MEDIA ini yang
komunikasinya serba flat atau setara ini, KOMUNITAS adalah alat yang ampuh
untuk menguatkan marketing syariah sebuah Brand, banyak perusahan
modern yang memanfaatkan KOMUNITAS ini dan mereka sadar bahwa komunitas
ini tidak bisa di dekte dan tidak bisa di atur-atur. Member komunitas ini
biasanya bicara apa adanya dan tidak dibuat-buat, karena mereka sadar menutupi
kejelakan di Era SOSMED ini sama saja membunuh Brand yang mereka dukung, lebih
baik minta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan oleh Brand yang didukung
dan mendorong Brand induk untuk melakukan hal serupa, dari pada ngeles gak
karuan di media mainstream. Tanpa kita sadari era menuju Keta’aatan kepada SANG
PENCIPTA dengan tidak melakukan kebathilan dalam ber-muamalah telah tumbuh
secara alami, dan eranya MARKETING SYARIAH akan segera dimulai. Bismillah
Wallahu a’lam bis-shawaab
Sumber : http://www.muhcivic.com/
Link Blog :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar